Seringkali sebagai HR atau pemilik bisnis, Anda menemukan bahwa karyawan Anda tetap bekerja dengan tidak maksimal dan tidak mencapai target walaupun sudah ada Key Performance Indicator (KPI) yang ditetapkan. Apakah semata-mata hal ini terjadi karena gaji yang kurang? Belum tentu! Mari cek beberapa faktor yang mungkin terjadi sebagai berikut:
KPI yang ditetapkan salah
Ketika Anda mengharapkan seseorang untuk dapat mencapai target, sebaiknya tentukan KPI yang sesuai dan bisa dipengaruhi pencapaiannya oleh orang tersebut. Contoh KPI yang salah misalnya Anda menetapkan bahwa KPI semua orang adalah meningkatkan revenue, padahal terlalu jauh dan kecil pengaruh karyawan divisi A untuk mencapai target tersebut.
Apabila suatu KPI ingin dibuat agar dapat dicapai oleh semua orang, maka berikan pemahaman akan alignment KPI yang satu dengan lainnya dan sesuaikan bobotnya. Contohnya; pekerjaan seorang admin dapat mempengaruhi revenue dikarenakan tingkat kepuasan pelanggan dan ketepatan waktu hasil kerja dipengaruhi olehnya. Sehingga KPI mengenai revenue tetap diberikan kepada admin dengan bobot 10% dari keseluruhan. Dengan ini, karyawan juga lebih mengerti dengan jelas bagaimana perannya memberikan dampak terhadap perusahaan.
Baca juga: Pentingnya Memiliki Key Performance Indicator untuk Bisnis Anda
KPI tidak dikaitkan dengan reward yang jelas
Dalam hal ini, imbalan tidak hanya berupa gaji namun juga bonus. Bukan berarti semua perusahaan wajib memberikan bonus. Namun jika ada pengaruhnya antara KPI dengan bonus karyawan, harus diberikan komunikasi dan edukasi yang jelas mengenai syarat, ketentuan, dan bahkan perhitungannya. Sehingga dengan ini, mereka dapat termotivasi untuk mencapai target KPI.
Minimnya pelatihan pada karyawan
Menetapkan KPI pada karyawan dan mempercayakan mereka untuk mencapai target tersebut tidak sama dengan melepas mereka begitu saja. Walaupun karyawan Anda sudah memiliki kemampuan yang mumpuni, Anda tetap harus membimbing mereka dan membekali dengan berbagai kegiatan coaching, mentoring, serta training. Buatlah rencana pembelajaran untuk mengembangkan diri mereka supaya memiliki kapabilitas lebih dalam mencapai target kerja.
KPI yang kurang konsisten
Melakukan review atau one on one secara rutin dengan karyawan merupakan hal yang baik untuk mengetahui proses dan kemajuan pekerjaannya, namun seringkali yang terjadi adalah ketidak-konsistenan antara KPI yang telah ditetapkan di awal dengan apa yang direview. Sebetulnya, ketika sudah merasa kurang relevan dengan KPI yang ditetapkan sah-sah saja untuk mengubahnya di tengah jalan, asalkan dilakukan dengan komunikasi. Jangan menjadi subjektif dan terkesan kurang konsisten karena melenceng dari target awal yang telah ditetapkan, apalagi melupakan keberadaan KPI yang sudah disepakati tersebut.
Baca juga: Bisnis Saya Masih Berskala UMKM, Kenapa Harus Punya KPI?
Lalu, jika karyawan sudah berhasil mencapai target KPI-nya, apakah berarti mereka lantas berhak atas kenaikan gaji? Sebelum menentukan keputusan tersebut, simak beberapa komponen pertimbangan berikut ini terlebih dahulu yuk:
Performance perusahaan
Apakah performa perusahaan di tahun itu sudah cukup baik dan menghasilkan revenue yang cukup untuk menunjang penambahan cost? Apakah dengan tercapainya KPI individu, KPI perusahaan yang telah ditetapkan juga tercapai? Hal ini dapat Anda jadikan salah satu pertimbangan dan analisa.
Compa ratio
Compa ratio adalah perbandingan jumlah gaji yang diberikan sekarang dengan nilai tengah range gaji seorang karyawan di levelnya. Apabila gaji seorang karyawan sudah berada di batas atas, bahkan maksimum, bisa jadi persentase kenaikan gajinya akan lebih kecil dibandingkan dengan rekan kerja selevel yang nilai performance-nya sama.
Supaya objektif dan adil, penting bagi karyawan untuk mengetahui apakah ada range gaji di setiap job level dan di titik mana mereka berada, agar memiliki persepsi yang sama terhadap ekspektasi. Berikan pengertian kepada karyawan bahwa dengan mencapai target KPI yang tinggi, justru bisa membuat mereka naik level, tentunya dengan nominal gaji yang berbeda.
Relevansi antara Key Performance Indicator dengan gaji merupakan satu dari sekian banyak komponen yang perlu diperhatikan dalam manajemen sumber daya manusia atau aktivitas Human Resources (HR). Ingin mempelajari lebih lanjut mengenai Key Performance Indicator yang optimal untuk karyawan Anda, atau berdiskusi mengenai kegiatan dan isu-isu terkait Human Resources (HR) lainnya? Diskusikan dengan F Project sebagai konsultan HR yang sudah berpengalaman di bidangnya, kontak kami di sini.
Simak Informasi Terkait Lainnya:
Mengenal Perbedaan Antara Key Performance Indicator dengan Objective and Key Result
Mengukur Performa Customer Service dan Admin Melalui Key Performance Indicator
Mengukur Performa Human Resources dengan KPI
Sumber:
Youtube Tanya Kak Sam – 4 ALASAN KARYAWAN GAK INISIATIF KERJA PADAHAL ADA KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI)Youtube Tanya Kak Sam – APAKAH SAAT KPI (KEY PERFORMANCE INDICATOR) ATAU TARGET TERCAPAI AUTO NAIK GAJI?